Pernah beredar sebuah video singkat di media massa tentang seorang anak yang tertabrak di jalan yang cukup ramai. Anehnya, beberapa orang yang melihat sang anak tergeletak, hanya memandangnya dan berlalu tanpa peduli.
Hingga kemudian, seorang wanita menghampiri sang anak lalu bergegas menolongnya. Wanita itu akhirnya memperoleh penghargaan dari pemerintah setempat. Bersamaan dengan itu, bermunculanlah kecaman terhadap penduduk setempat yang tidak peduli terhadap korban.
Mengambil inisiatif untuk menolong orang lain bukan pilihan yang otomatis akan diambil kebanyakan orang. Tetapi umat Tuhan diminta untuk hidup berbeda dari orang-orang yang tidak mengenal-Nya.
Dalam salah satu bagian Kitab Suci, Tuhan memerintahkan agar umat-Nya berusaha mengembalikan atau merawat binatang peliharaan milik saudaranya yang tersesat atau mengalami celaka. Ini berlaku juga untuk barang apa pun yang mereka temukan.
Mereka tidak boleh "cuek" atau pura-pura tidak tahu. Tindakan yang demikian akan membuat orang yang kehilangan terhindar dari kerugian dan bersukacita karenanya. Ini merupakan perintah yang indah, melatih kepedulian dan inisiatif untuk berbuat baik.
Bagaimanakah kita berespons terhadap kemalangan atau kekurangberuntungan orang lain? Bukan kita yang merancang kecelakaan dan kemalangan mereka, tetapi kita berada dalam posisi yang dapat menolong mereka.
Apakah itu sebuah kebetulan? Ataukah kesempatan yang Tuhan berikan untuk menyatakan kasih-Nya secara personal? Apakah kita akan melakukan sesuatu? Ataukah kita berlalu dan pura-pura tidak tahu? —PBS
Kasih kepada sesama mendorong kita melakukan yang terbaik baginya.
* * *
Sumber: e-RH, 26/11/2012 (diedit seperlunya)
Judul asli: Pura-Pura Tidak Tahu
==========