14 Oktober 2012

Belalang

Alkisah ada lima bersaudara yang selalu berkelahi, yang satu tidak mau kalah dengan yang lain. Pada suatu hari, ayah dari kelima bersaudara tersebut mengambil seikat sapu lidi dan menyuruh anak-anaknya mematahkan sapu lidi tersebut.

Tak seorang pun dari mereka sanggup melakukannya. Kemudian si ayah membuka ikatan sapu lidi tersebut dan menyuruh anak-anaknya mematahkan setiap batang lidi, yang tentu saja bisa dilakukan dengan mudah.

Kata sang ayah, “Kalau kalian bersatu dan hidup rukun tidak akan ada yang dapat menyakiti kamu, dan pekerjaan yang sulit sekalipun bisa diselesaikan bersama-sama”. Sejak itu mereka hidup rukun.

Seekor belalang yang sendirian dan melompat-lompat di halaman rumah kita adalah makhluk kecil yang lemah. Namun apabila sekawanan belalang menyerang suatu sawah atau ladang, maka petani akan kalang kabut menghadapi kawanan belalang yang melahap tanaman mereka.


Baik cerita tentang lima bersaudara tadi maupun kawanan belalang mengingatkan kita pada kekuatan bekerja sama. Apa yang tidak dapat kita lakukan sendiri dapat kita lakukan dengan baik secara bersama-sama. Kita dapat belajar dari makhluk kecil ini.

Marilah kita menciptakan suatu komunitas yang saling mengasihi, saling membantu dengan mengesampingkan kepentingan diri sendiri, baik di tempat kerja kita ataupun di lingkungan masyarakat di mana kita berada. —Irene Talakua

* * *

Sumber: KristusHidup.com, 14/10/2012 (diedit seperlunya)

==========

09 Oktober 2012

Pujian

“Wah, warna tas yang Anda pilihkan kemarin benar-benar cocok untuk gaun saya,” demikian kata seorang pelanggan wanita di seberang telepon. Suaranya terdengar gembira. Pegawai toko yang menerima panggilan telepon itu sampai tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, kelu.

Ia meletakkan kembali gagang telepon secara perlahan-lahan sambil membatin, “Baru pertama kali ini dalam sejarah pekerjaanku selama 12 tahun aku mendapat telepon dari pelanggan, hanya untuk menyampaikan pujian atas apa yang aku kerjakan. Selama ini aku ditelepon jika ada hal-hal yang tidak beres. Inilah pertama kalinya seorang pelanggan memuji pekerjaanku.” Pegawai itu pun tersenyum. Dan senyum itu tetap bertengger di bibirnya sepanjang hari itu.


Pujian memang memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang. Sayang tidak banyak orang melakukannya. Kebanyakan orang tidak bisa melontarkan pujian kepada orang lain atau sesuatu, karena lebih melihat kelemahan-kelemahan orang atau sesuatu itu.

Ada juga alasan lain mengapa orang sulit memuji. Para majikan jarang memuji bawahannya karena khawatir, jangan-jangan kalau dipuji para karyawan akan meminta kenaikan gaji.

Orangtua juga enggan memuji anak-anaknya karena takut anak-anak akan menjadi besar kepala. Pasangan suami istri segan memuji karena menganggap tidak perlu lagi memuji ketika telah menikah atau takut diolok-olok oleh pasangannya.

Orang juga tidak bisa melontarkan pujian karena dia kurang menerima pujian pada masa kecilnya. Yang lebih celaka adalah apabila orang tidak mau memuji karena jauh di dasar hatinya ia merasa kecil, merasa tidak sebaik orang lain.

John Ruskin, penulis dan pelukis Inggris kenamaan, telah meneliti bahwa sukses terbesar dari umat manusia disebabkan oleh pujian, khususnya pada masa kanak-kanak.

Bagaimana dengan kita? Seberapa sering kita mendapat pujian dalam pekerjaan kita? Apakah kita termasuk orang yang pelit memuji? Tentu saja pujian harus diberikan dengan tulus, tidak pura-pura, tidak sekadar mengambil hati.

Lebih dari itu, bagaimana relasi kita dengan Tuhan? Apakah selama ini kita hanya meminta ini dan itu, dan jarang atau bahkan lupa memuji Tuhan?

Marilah kita belajar dari Pemazmur yang dengan tulus memuji Tuhan, “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” “Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.” “Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.” “Biarlah segala yang bernapas memuji Tuhan!” —Liana Poedjihastuti

* * *

Sumber: KristusHidup.com, 9/10/2012 (diedit sedikit)

==========


Artikel Terbaru Blog Ini