Ada nasihat demikian: "Apabila Anda membicarakan keburukan seseorang, jangan lupa memulai dan menutupnya dengan doa. Maka gosip itu akan berubah namanya menjadi sharing."
Apakah Anda setuju dengan nasihat lucu tersebut? Jangan-jangan tanpa disadari, kita pun sering menuruti nasihat itu.
Apabila kita melihat saudara kita berbuat dosa, firman Tuhan meminta kita untuk pertama-tama menegurnya di bawah empat mata. Ini berarti kita diminta berbicara langsung dengan pihak yang kita anggap berbuat dosa.
Dengan melakukannya kita bisa segera mendapat penjelasan maupun pertobatan. Ini dimaksudkan menjadi sebuah tindakan kasih, karena tujuannya adalah kembalinya saudara kita.
Sementara, gosip memilih untuk membicarakan keburukannya dengan orang lain dengan maksud agar orang menjadi bersikap negatif terhadap objek yang dibicarakan.
Orang yang menjadi bahan pembicaraan tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan tindakannya, atau mendapat kesempatan untuk segera bertobat. Ia secara tidak adil telah dihakimi, entah benar atau salah perbuatannya.
Sering kali pelayanan terhambat karena hal yang sederhana ini. Kita gagal mengasihi sesama saudara. Adakah saudara kita yang telah berbuat dosa? Doakanlah dan temuilah ia secara pribadi untuk melihat ia berbalik dari dosanya.
Pikirkan dengan saksama, siapa yang patut mendengar kesalahan saudara kita. Kalau kita telah menceritakan kepada orang yang tidak berkepentingan, kita sedang menggosip.
Apabila kita diajak bergosip, tegurlah orang yang mengajak kita, dan sarankan untuk mengikuti prosedur yang dikatakan oleh firman Tuhan di atas (tegurlah dia di bawah empat mata). —PBS
Kasih yang sejati selalu berusaha agar saudara yang terhilang segera kembali.
* * *
Sumber: e-RH, 27/11/2012 (diedit seperlunya)
==========