16 September 2012

Matsushita

Tahun 1918 Konosuke Matsushita mendirikan Matsushita Electric Industrial (MEI), dengan merek yang populer seperti National dan Panasonic. Tahun 1994 perusahaan elektronik ini mencapai kejayaannya sebagai bisnis paling sukses.

Namun yang lebih menggetarkan hati adalah kepiawaian Matsushita yang berhasil memimpin MEI keluar dari masa-masa sulit.

Saat resesi 1929, pertumbuhan ekonomi Jepang anjlok. GNP turun dratis, yang berarti daya beli masyarakat menurun. Dunia bisnis panik. Saat itu General Motor di Amerika yang memiliki 92.829 pekerja terpaksa mem-PHK separuh karyawannya.

Matsushita menyikapi resesi lebih arif dengan melakukan terobosan yang manusiawi. Ia memangkas setengah kapasitas produksi MEI tetapi tidak seorang pegawai pun di-PHK. Matsushita kemudian membekali separuh karyawan produksi dengan keahlian salesmanship, jadilah mereka laskar penjual MEI door-to-door.

(Konosuke Matsushita)

Matsushita bukan pemimpin yang secara sepihak tega mengorbankan karyawannya. Ia pemimpin empatik yang memperlakukan karyawannya sebagai sahabat dan saudara sendiri.

Kearifan Matsushita mengingatkan kita pada sebuah kalimat bijak yang mengatakan: “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Akhirnya, Matsushita bersama seluruh karyawan MEI selamat dari resesi 1929 dan tetap survive.

Enam belas tahun kemudian, kepedulian Matsushita terhadap semua karyawan MEI mendapatkan balasan yang manis. Ia menerima anugerah dari para karyawan yang pernah ditolongnya.

Saat itu Perang Dunia II berakhir, Jenderal McArthur menguasai Jepang, menangkap dan mengadili semua pengusaha negara itu yang terlibat dalam perang.

Konon pada tahun 1930-an, Matsushita dan para pengusaha lainnya mendapat tekanan rezim militer Jepang untuk memproduksi senjata dan logistik militer lainnya. Jadi, Matsushita pun ikut dipenjara.

Ketika serikat pekerja MEI mendengar bahwa Matsushita menjadi tawanan Jenderal McArthur atas tuduhan keterlibatan perang, sekitar 15.000 pekerja bersama keluarga mereka membubuhkan tanda tangan dalam petisi pembelaan untuk Matsushita.

Jenderal McArthur salut dan menerima petisi tersebut, kemudian membebaskan Matsushita.

Selain Matsushita, tidak seorang pun pengusaha atau pemimpin industri Jepang yang dibebaskan McArthur. Matsushita terus memimpin MEI sampai perusahaan ini menjadi raksasa elektronik dunia, dan baru pensiun tahun 1989 saat berusia 94 tahun. —Agus Santosa

* * *

Sumber: KristusHidup.com, 24/1/12 (diedit seperlunya)

==========


Artikel Terbaru Blog Ini