Suatu ketika beberapa tentara Amerika bersusah payah memindahkan sebatang pohon besar yang menghalangi jalan. Di dekat mereka, seorang kopral hanya berdiri sambil mengomel.
Seorang penunggang kuda yang lewat melihatnya. Ia bertanya, mengapa sang kopral tak membantu anak buahnya. Kopral itu menjawab, "Aku ini kopral, yang berhak memberi perintah."
Tanpa berkomentar, si penunggang kuda turun dan membantu para tentara tadi sampai berhasil. Lalu, sambil naik kuda lagi, ia berkata, "Kalau anak buahmu butuh bantuan lagi, panggil saja panglima perangmu. Ia akan datang."
Seketika si kopral sadar bahwa penunggang kuda tadi tidak lain adalah George Washington, panglima perang Amerika saat itu (dan nantinya menjadi presiden negara tersebut).
George Washington |
Menjelang penangkapan-Nya, Yesus menyampaikan pesan yang mengusik. Dia melepaskan jubah, mengambil kain lenan, dan mengikatkannya di pinggang. Lalu, Dia berlutut dan mencuci kaki para murid.
Para murid bahkan belum pernah melakukan hal itu di antara mereka sendiri. Namun, Guru, Tuhan, dan Raja mereka tidak segan-segan melayani. Pesan-Nya jelas: Dia menginginkan para pengikut-Nya saling melayani.
Yesus mencuci kaki para murid |
Betapa baiknya bila kita tak membiarkan diri merasa "lebih hebat" dari orang lain. Juga lebih sedikit berharap untuk dilayani. Lalu, mulai lebih banyak berpikir bagaimana dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk melayani sesama.
Siapa pun itu. Bahkan orang-orang yang kita anggap tidak patut dilayani. Mari kita menularkan semangat untuk saling melayani ini.
Ketika Yesus meraja di hati, pasti meluap hasrat untuk melayani.
* * *
Penulis: Agustina Wijayani | e-RH, 27/3/2013
(diedit seperlunya)
==========