Alkisah ada lima bersaudara yang selalu berkelahi, yang satu tidak mau kalah dengan yang lain. Pada suatu hari, ayah dari kelima bersaudara tersebut mengambil seikat sapu lidi dan menyuruh anak-anaknya mematahkan sapu lidi tersebut.
Tak seorang pun dari mereka sanggup melakukannya. Kemudian si ayah membuka ikatan sapu lidi tersebut dan menyuruh anak-anaknya mematahkan setiap batang lidi, yang tentu saja bisa dilakukan dengan mudah.
Kata sang ayah, “Kalau kalian bersatu dan hidup rukun tidak akan ada yang dapat menyakiti kamu, dan pekerjaan yang sulit sekalipun bisa diselesaikan bersama-sama”. Sejak itu mereka hidup rukun.
Seekor belalang yang sendirian dan melompat-lompat di halaman rumah kita adalah makhluk kecil yang lemah. Namun apabila sekawanan belalang menyerang suatu sawah atau ladang, maka petani akan kalang kabut menghadapi kawanan belalang yang melahap tanaman mereka.
Baik cerita tentang lima bersaudara tadi maupun kawanan belalang mengingatkan kita pada kekuatan bekerja sama. Apa yang tidak dapat kita lakukan sendiri dapat kita lakukan dengan baik secara bersama-sama. Kita dapat belajar dari makhluk kecil ini.
Marilah kita menciptakan suatu komunitas yang saling mengasihi, saling membantu dengan mengesampingkan kepentingan diri sendiri, baik di tempat kerja kita ataupun di lingkungan masyarakat di mana kita berada. —Irene Talakua
* * *
Sumber: KristusHidup.com, 14/10/2012 (diedit seperlunya)
==========